Kamis, 08 Desember 2011

Raditya Dika Bikin Ngakak

Assalammualaikum wr.wb.....
Sebelum membaca postingan ini lebih jauh, mari lah kita ketawa lebih duluu.....
HUAHAHAHAHAAAAA............. HUAHAHAHAHAHAAAAAA...... Iyaa.. Raditya Dika, tampang biasa lucu luar biasa...

Bagi yang sudah sering lihat aksinya, iya lihat aja lagii.... dan klo yang belum, ni aku ada sebuah videonya yang aku ambil dari laptop adek aku..... hehee dan langsung KLIK DISINI bagian satu dan DISINI bagian dua.!!!! 

okeee...... selamat ketawa2 riaa ajaaa.... klo ngx ketawa, waduuhhhhhhhhh....... bingung juga tuhh.... heheeee

Baca Selengkapnya ...

Pelantun Caiya Caiya Di Pecat

Anda kenal Norman ?!??! Owww... sama, saya juga kenall !!! hehee.. iyaaa, Briptu Norman Kamaru diberhentikan dengan tidak hormat sebagai anggota Kepolisian Negara RI hasil dari keputusan sidang kode etik di Polda Gorontalo, Selasa.

"Norman diberhentikan dengan tidak hormat sebagai anggota Polri karena tidak masuk kantor selama dua bulan," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Jakarta, Selasa.

Norman mengajukan permohonan mengundurkan diri sebagai anggota Polri, tapi harus melalui proses terlebih dahulu. Selama menjalani proses tersebut harus masuk kantor, tapi dia tidak masuk kantor, ujarnya.

"Permohonan berhenti harus melalui proses, sehingga proses belum selesai dia sudah tidak masuk kantor selama dua bulan," kata Saud.

Kadiv Humas mengatakan bahwa dengan diberhentikannya Norman sebagai anggota polisi otomatis artis "lipsync" yang terkenal dengan lagu India "Caiyya Caiyya", otomatis tidak boleh menggunakan Briptu pada namanya.

"Dia tidak boleh lagi menggunakan atribut polisi lagi setelah tidak jadi anggota," kata Saud.

Norman adalah anggota dari Brimob Polda Gorontalo yang melakukan "lipsync" dan bergaya bak artis India dalam lagu Caiyya Caiyya saat melakukan tugas jaga.

Gayanya tersebut kemudian diunggah di youtube dan dilihat oleh banyak pengguna internet sehingga membuat Norman Kamaru mendadak menjadi terkenal, dan Videonya tersebut bisa lihat dengan KLIK DISINI

Baca Selengkapnya ...

Rabu, 07 Desember 2011

Kisah Pemilik Susi Air

Mungkin ini bisa jadi motivasi buat kita semua.. kita yang sebagai generasi penerus bangsa.. bahwa, jangan takut untuk berusaha dan bekerja jerass.... berikut kisahnya..

Ingin pinjam uang di Bank dianggap gila , akhirnya jual cincin dan perhiasan yg dia punya buat modal bakul ikan. Keputusannya keluar dari sekolah saat masih berusia 17 tahun sangat disesalkan oleh kedua orang tuanya. Namun, berkat keuletan dan kerja kerasnya, kini Susi Pudjiastuti memiliki 50 pesawat dan pabrik pengolahan ikan yang berkualitas untuk melayani kebutuhan ekspor.Namanya Susi Pudjiastuti, Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation yang merupakan operator penerbangan Susi Air. Rambutnya ikal kemerahan, suaranya serak-serak, namun pembawaannya supel.

Bukan hanya bahasa Inggris fasih yang keluar dari mulutnya saat berbincang dengan para pilotnya yang bule. Susi – panggilan akrabnya – juga menggunakan bahasa Sunda dan sesekali bahasa Jawa kepada pembantu-pembantunya.

“Saya suka belajar bahasa apa aja. Yang penting bisa buat marah dan memerintah. Sebab, dengan itu, saya bisa bekerja,” ujarnya sambil lantas tertawa.

Saat ini, wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 tersebut, memiliki 50 unit pesawat berbagai jenis. Di antaranya adalah Grand Caravan 208B, Piaggio Avanti II, Pilatus Porter, serta Diamond DA 42. Kebanyakan pesawat itu dioperasikan di luar Jawa seperti di Papua dan Kalimantan.

“Ada yang disewa. Namun, ada yang dioperasikan sendiri oleh Susi Air. Biasanya dipakai di daerah-daerah perbatasan oleh pemda atau swasta,” jelas wanita yang betis kanannya ditato gambar burung phoenix dengan ekor menjuntai itu.

Susi tak mematok harga sewa pesawat secara khusus. Sebab, hal itu bergantung pelayanan yang diminta pihak penyewa. Biaya sewanya pun bermacam-macam, tapi rata-rata antara USD 400 sampai USD 500 per jam.

“Kadang ada yang mau USD 600 sampai USD 700 per jam. Perusahaan minyak mau bayar USD 1.000 karena beda-beda level servis yang dituntut. Untuk keperluan terbang, semua piranti disediakan Susi Air. Pesawat, pilot, maupun bahan bakar. Jadi, itu harga nett mereka tinggal bayar,” tegasnya.

Bakat bisnis Susi terlihat sejak masih belia. Pendirian dan kemauannya yang keras tergambar jelas saat usia Susi menginjak 17 tahun. Dia memutuskan keluar dari sekolah ketika kelas II SMA. Tak mau hidup dengan cara nebeng orang tua, dia mencoba hidup mandiri. Tapi, kenyataan memang tak semudah yang dibayangkan.

“Cuma bawa ijazah SMP, kalau ngelamar kerja jadi apa saya. Saya nggak mau yang biasa-biasa saja,” ujarnya.

Kerja keras pun dilakoni Susi saat itu. Mulai dari berjualan baju, bed cover, hingga hasil-hasil bumi seperti cengkeh. Setiap hari, Susi harus berkeliling Kota Pangandaran menggunakan sepeda motor untuk memasarkan barang dagangannya. Hingga, dia menyadari bahwa potensi Pangandaran adalah di bidang perikanan. “Mulailah saya pengen jualan ikan karena setiap hari lihat ratusan nelayan,” tuturnya.

Pada 1983, berbekal Rp 750 ribu hasil menjual perhiasan berupa gelang, kalung, serta cincin miliknya, Susi mengikuti jejak banyak wanita Pangandaran yang bekerja sebagai bakul ikan. Tiap pagi pada jam-jam tertentu, dia nimbrung bareng yang lain berkerumun di TPI (tempat pelelangan ikan). “Pada hari pertama, saya hanya dapat 1 kilogram ikan, dibeli sebuah resto kecil kenalan saya,” ungkapnya.

Tak cukup hanya di Pangandaran, Susi mulai berpikir meluaskan pasarnya hingga ke kota-kota besar seperti Jakarta. Dari sekadar menyewa, dia pun lantas membeli truk dengan sistem pendingin es batu dan membawa ikan-ikan segarnya ke Jakarta. “Tiap hari, pukul tiga sore, saya berangkat dari Pangandaran. Sampai di Jakarta tengah malam, lalu balik lagi ke Pangandaran,” ucapnya mengenang pekerjaan rutinnya yang berat pada masa lalu.

Meski sukses dalam bisnis, Susi mengaku gagal dalam hal asmara. Wanita pengagum tokoh Semar dalam dunia pewayangan itu menyatakan sudah tiga kali menikah. Tapi, biduk yang dia arungi bersama tiga suaminya tak sebiru dan seindah Pantai Pangandaran. Semua karam.

Dari suaminya yang terakhirlah, Christian von Strombeck, si Wonder Woman ini mendapat inspirasi untuk mengembangkan bisnis penerbangan. “Dia seorang aviation engineer,” lanjutnya.

Christian merupakan seorang ekspatriat yang pernah bekerja di IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara yang sekarang bernama PT DI, Red). Awal perkenalannya dengan lelaki asal Prancis itu terjadi saat Christian sering bertandang ke Restoran Hilmans milik Susi di Pantai Pangandaran. Berawal dari perkenalan singkat, Christian akhirnya melamar Susi. “Restoran saya memang ramai. Sehari bisa 70-100 tamu,” katanya.

Dengan Christian, Susi mulai berangan-angan memiliki sebuah pesawat dengan tujuan utama mengangkut hasil perikanan ke Jakarta. Satu-satunya jalan, lanjut Susi, adalah dengan membangun landasan di desa-desa nelayan. “Jadi, tangkap ikan hari ini, sorenya sudah bisa dibawa ke Jakarta. Kan cuma sejam,” tegas ibu tiga anak dan satu cucu tersebut.

Berbeda jika harus memakai jalur darat yang bisa memakan waktu hingga sembilan jam. Sesampai di Jakarta, banyak ikan yang mati. Padahal, jika mati, harga jualnya bisa anjlok separuh.

“Kami mulai masukin business plan ke perbankan pada 2000, tapi nggak laku. Diketawain sama orang bank dan dianggap gila. ‘Mau beli pesawat USD 2 juta, bagaimana ikan sama udang bisa bayar,’ katanya,” ujar Susi.

Barulah pada 2004, Bank Mandiri percaya dan memberi pinjaman sebesar USD 4,7 juta (sekitar Rp 47 miliar) untuk membangun landasan, serta membeli dua pesawat Cessna Grand Caravan. Namun, baru sebulan dipakai, terjadi bencana tsunami di Aceh. “Tanggal 27 kami berangkatkan satu pesawat untuk bantu. Itu jadi pesawat pertama yang mendarat di Meulaboh. Tanggal 28 kami masuk satu lagi. Kami bawa beras, mi instan, air dan tenda-tenda,” ungkapnya.

Awalnya, Susi berniat membantu distribusi bahan pokok secara gratis selama dua minggu saja. Tapi, ketika hendak balik, banyak lembaga non-pemerintah yang memintanya tetap berpartisipasi dalam recovery di Aceh. “Mereka mau bayar sewa pesawat kami. Satu setengah tahun kami kerja di sana. Dari situ, Susi Air bisa beli satu pesawat lagi,” jelasnya.

Perkembangan bisnis sewa pesawat miliknya pun terus melangit. Utang dari Bank Mandiri sekitar Rp 47 miliar sekarang tinggal 20 persennya. “Setahun lagi selesai. Tinggal tiga kali cicilan lagi. Dari BRI, sebagian baru mulai cicil. Kalau ditotal, semua (pinjaman dari perbankan) lebih dari Rp 2 triliun. Return of investment (balik modal) kalau di penerbangan bisa 10-15 tahun karena mahal,” katanya.

Susi tak hanya mengepakkan sayap di bisnis pesawat dan menebar jaring di laut. Sekarang, dia pun merambah bisnis perkebunan. Meski begitu, dia mengakui ada banyak rintangan yang harus dilalui. “Perikanan kita sempat hampir rugi karena tsunami di Pagandaran pada 2005. Kami sempat dua tahun nggak ada kerja perikanan,” tuturnya.

Untuk penerbangan rute Jawa seperti Jakarta-Pangandaran, Bandung-Pangandaran dan Jakarta-Cilacap, Susi menyatakan masih merugi. Sebab, terkadang hanya ada 3-4 penumpang. Dengan harga tiket rata-rata Rp 500 ribu, pendapatan itu tidak cukup untuk membeli bahan bakar. “Sebulan rute Jawa bisa rugi Rp 300 juta sampai Rp 400 juta. Tapi, kan tertutupi dari yang luar Jawa. Lagian, itu juga berguna untuk mengangkut perikanan kami,” ujarnya.

Susi memang harus mengutamakan para pembeli ikannya, karena mereka sangat sensitif terhadap kesegaran ikan. Sekali angkut dalam satu pesawat, dia bisa memasukkan 1,1 ton ikan atau lobster segar. Pembelinya dari Hongkong dan Jepang setiap hari menunggu di Jakarta. “Bisnis ikan serta lobster tetap jalan dan bisnis penerbangan akan terus kami kembangkan. Tahun depan kami harap sudah bisa memiliki 60 pesawat,” katanya penuh optimisme.

Semoga  ini bisa memacu semangat Generasi Muda Negeri ini.. 
Tidak hanya berharap bisa bekerja sebagai pegawai saja, tetapi justru bisa menciptakan lapangan kerja baru di tengah sempitnya lapangan kerja saat ini.

Baca Selengkapnya ...

Senin, 05 Desember 2011

Hal Unik dan Aneh Di Bengkulu

Beberapa Hal unik dan aneh yang ada dan terjadi di Bengkulu dan mungkin hanya di Bengkulu..... berikut cara pengucapan dan penjelasannyaaa... !!! okeee.... Lanjut ke TKP !!!!

Yang pertama kita mulai dari :
1. Kekayaan seseorang di ukur dari bisa apa gx dia berada di ruangan ber AC... (Aiii.... dak pacak kw jadi orang kayoo, maso ber AC ajo kw kedinginan)



2. Provinsi Bengkulu selalu mengadakan sejenis Kebudayaan Daerah yang di Namakan Ritual Tabot, itu di laksanakan setiap tanggal 1 muharram sampai 10 Muharram....


3. Selalu mengeluh, padahal belum di coba (apala dayo sayooo.... kamu enak, bak mak pejabat) wkwkwkkk..... kira2 bigitulah...

4. Klo anda berada di bengkulu, jgn pernah melirik seseorang ( APO KW JELIT-JELIT?? ambo tangani klakk....) hehee.... Bahaya dengan orang bengkulu brooo......

5. Orang bengkulu kebanyakan tidak bisa ngomong R brooo (ER).. itu klo orang bengkulu asli, tapi gx tau juga saya... kata warga sih emg gituu..... (R kamu bekaRek ndennn.. mangkonyo, kecik maRen jgn makan baRooo.... ) huahaa..... klo baca, setiap huruf R jgn di luruskan pengucapannya....

6. Bengkulu terkenal dengan iconnya, yaitu Bunga Raflesia Arnoldi.. yang biasanya mekar di pegunungan daearah Tebat monok Kab Kepahiang... selain itu juga ada Pantai Panjang, Rumah pengasingan Bung Karno, benteng marlborough peninggalan Inggris, ada juga danau dendam tak sudah.... dll.

iyaaa.. lumayan keren klo anda mau berlibur ke Bengkulu, belum lengkap bangat klo belum melihat di antara yang aku sebutkan di atas....

7. Bengkulu itu kata teman aku yg di Jakarta, terkenal juga dengan Ketupat nya yang gede-gede... tapi aku gx tau, karna aku gx paham berapa ukuran ketupat yg ada di daerah lain.. heheheee..... :)

8. Naaaa..... ini yang penting dari sekkian banyak yang aku sebutkan brooo..... Orang Bengkulu itu Baik-baik, Ceweknya Cantik-cantik dan Cowoknya ganteng-ganteng... Contohnya Aku !!! huahahaaaa......

Okeee... Broooo... Mungkin itu la beberapa yang aku ketahui tentang yang unik dan aneh yg pernah aku dengar dan alami sendiri di Bengkulu.... Bagi yg pengen nambahin, iyaaa.... Langsung aja di kotak komentar, atau sms'in ke hape aku, biar aku edit ni postingan.. heheee....
cukup sekian dan terima kasih....... SALAM KETUPAT BENGKULU :)

Baca Selengkapnya ...

Kisah Cintaku !!

Sedihh..... kesal... kecewa.... dan menyesall !!! itu lah yang aku alami malam ini....

Rasa sayang, benci, rindu, apa pun namanya yg berhubungan dengan cinta, udah menyatu dalam benakku...!! cinta emg luar biasa, bisa membuat kita tertawa, menangiss, emosi yg tak terkendali, dan rasa haru yg tak tertahankan..... malam ini, aku sungguh bodoh... tapi bodohnya aku, adalah suatu kebodohan yg memang harus ku lakukan, karna aku mencintai seseorang yg sangat berarti dalam hidupku, kini jadi milik orang...

hali itu terjadi karna kesalahan yang pernah ku perbuat, kesalahan yg ternyata fatal baginyaa... tapi di sisi lain, hal itu terjadi bukan semata-mata kesalahanku sepenuhnya... karna, jauh dari hari2 sebelumnya, aku juga merasakan hal yg sama seperti yang dia rasakan.. memang sakit rasanyaa,,, tapi, iya itu lah faktanyaa... aku masih bertahan dan dia pergiiii......!! mungkin, ini lah jalan kisah cinta ku, kisah cinta yg memang bagi ku satu2nya yg pernah aku alami dari sekian bnyak aku jatuh cinta... sungguh kisah cintaku denganmu (APS) benar2 membuat aku stress harus berpisah denganmu.... Ketahui lah, aku benar2 sangat menyayingimu.... I Luph U... Umang2ku !!! moga Kamu bahagia dgn pilihan hatimu yang saat ini..... Amiennnnn

Baca Selengkapnya ...

Minggu, 04 Desember 2011

Mental Kunci Kesuksesan

Ini lah Beberapa mental yang di miliki oleh seseorang yang sukses.. Anda bisa saja miskin namun jika Anda yakin bahwa Anda bisa sukses, maka itulah yang akan Anda raih. Demikian juga sebaliknya, jika seseorang terlahir kaya, namun tidak memiliki mental sukses, maka kelak ia pun bisa jatuh melarat.

Tak peduli apa pun yang menjadi profesi kerja Anda sekarang, apakah karyawan rendahan atau bos sekalipun, Anda bisa meraih sukses dengan mengembangkan 50 kebiasaan sukses ini. Namun, ingat juga bahwa ukuran kesuksesan bukanlah uang, melainkan mental puas itu sendiri.

1.Carilah dan temukan kesempatan di mana orang lain saat orang lain gagal menemukannya.
2.Orang sukses melihat masalah sebagai bahan pembelajaran an bukannya kesulitan belaka.
3.Fokus pada solusi, bukan berkubang pada masalah yang ada.
4.Menciptakan jalan suksesnya sendiri dengan pemikiran dan inovasi yang ada.
5.Orang sukses bisa merasa takut, namun mereka kemudian mengendalikan dan mengatasinya.
6.Mereka mengajukan pertanyaan yang tepat, sehingga menegaskan kualitas pikiran dan emosional yang positif.
7.Mereka jarang mengeluh.
8.Mereka tidak menyalahkan orang lain, namun mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka.
9.Mereka selalu menemukan cara untuk mengembangkan potensi mereka dan menggunakannya dengan efektif.
10.Mereka sibuk, produktif, dan proaktif, bukan luntang-lantung.
11.Mereka mau menyesuaikan diri dengan sifat dan pemikiran orang lain.
12.Mereka memiliki ambisi atau semangat.
13.Tahu benar apa yang diinginkan.
14.Mereka inovatif dan bukan plagiat.
15.Mereka tidak menunda-nunda apa yang ada.
16.Mereka memiliki prinsip bahwa hidup adalah proses belajar yang tiada henti.
17.Mereka tidak menganggap diri sempurna sehingga sudi belajar dari orang lain.
18.Mereka melakukan apa yang seharusnya, bukan apa yang mereka mau lakukan.
19.Mereka mau mengambil resiko, tapi bukan nekat.
20.Mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan segera.
21.Mereka tidak menunggu datangnya keberuntungan, atau kesempatan. Merekalah yang menciptakannya.
22.Mereka bertindak bahkan sebelum disuruh/ diminta.
23.Mereka mampu mengendalikan emosi dan bersikap profesional.
24.Mereka adalah komunikator yang handal.
25.Mereka mempunyai rencana dan berusaha membuatnya menjadi kenyataan.
26.Mereka menjadi luar biasa karena mereka memilih untuk itu.
27.Mereka berhasil melalui masa-masa berat yang biasanya membuat orang lain menyerah.
28.Mereka tahu apa yang penting bagi mereka dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa.
29.Mereka memiliki keseimbangan. Mereka tahu bahwa uang hanya alat, bukan segalanya.
30.Mereka paham betul pentingnya disiplin dan pengendalian diri.
31.Mereka merasa aman karena mereka tahu mereka berharga.
32.Mereka juga murah hati dan baik hati.
33.Mereka mau mengakui kesalahan dan tidak segan untuk minta maaf.
34.Mereka mau beradaptasi dengan perubahan.
35.Mereka menjaga kesehatan dan performa tubuh.
36.Mereka rajin.
37.Ulet
38.Mereka terbuka dan mau menerima masukan dari orang lain.
39.Mereka tetap bahagia saat menghadapi pasang surut kehidupan.
40.Mereka tidak bergaul dengan orang-orang yang salah/ merusak.
41.Mereka tidak membuang waktu dan energi emosional untuk sesuatu yang di luar kendali mereka.
42.Mereka nyaman bekerja di tempat yang ada.
43.Mereka memasang standar yang tinggi bagi diri sendiri.
44.Mereka tidak mempertanyakan mengapa mereka gagal namun memetik pelajaran dari itu semua.
45.Mereka tahu bagaimana harus rileks, menikmati apa yang ada, dan mampu bersenang-senang dalam kecerobohan sekalipun.
46.Karir mereka bukanlah siapa mereka, itu hanyalah pekerjaan.
47.Mereka lebih tertarik pada apa yang efektif ketimbang pada apa yang mudah.
48.Mereka menyelesaikan apa yang telah mereka mulai.
49.Mereka menyadari bahwa mereka bukan hanya makhluk hidup belaka, namun juga makhluk rohani.
50.Mereka melakukan pada yang mereka katakan.
Jadi, apakah ada beberapa kebiasaan yang sudah menjadi bagian dari hidup Anda saat ini?! Jika ada, kembangkan itu, dan tambahkan peluang sukses Anda dengan melakukan yang lain. Ingat, sukses bukanlah milik orang yang tidak pernah gagal, melainkan milik orang yang tidak pernah menyerah!!

Baca Selengkapnya ...

Sabtu, 03 Desember 2011

Populerkan Kondom untuk Mencegah HIV/AIDS

Kondom sebagai salah satu alat yang ampuh dalam mencegah penularan HIV/AIDS ternyata belum begitu populer penggunaannya terutama pada kelompok beresiko tinggi (risti) seperti sekitar tiga juta pria yang membeli seks di seluruh Indonesia.

Hal itu menjadi salah satu perhatian utama karena berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) dan Kementerian Kesehatan, transmisi HIV tertinggi adalah lewat hubungan heteroseksual (76,3 persen), disusul oleh melalui penggunaan narkoba suntik tidak aman (16,3 persen) dan oleh hubungan secara homoseksual (2,2 persen).Perkiraan setiap tahun ada 3 juta orang membeli seks dan 60 persen sudah menikah. Kemudian jika ia bertobat, hanya melakukan hubungan seks dengan istrinya, maka ia akan menularkan HIV ke istrinya.

"Kementerian Kesehatan rutin melakukan surveilans terpadu AIDS dan perilaku. Ternyata meskipun sudah dibagikan kondom, penularan penyakit infeksi seksual masih tinggi," kata Sekretaris KPAN Nafsiah Mboi dalam rangkaian peringatan hari AIDS di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tiap tahunnya, Hari AIDS Sedunia diperingati tiap tanggal 1 Desember dan untuk 2011 ini, Kementerian Kesehatan juga meluncurkan hasil Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP) yang dilakukan di 11 provinsi.

Dari STBP diketahui tingkat penggunaan kondom hanya sebesar 34 persen pada perempuan dan 14 persen pada laki-laki dan angka-angka tersebut dinilai mengkhawatirkan karena penggunaan kondom selain mencegah kehamilan tidak direncanakan juga efektif mencegah penularan penyakit seksual menular seperti HIV atau sifilis.

"Penderita sifilis meningkat lima kali lipat dari 2007-2011, dan penyakit ini bisa ditularkan ke bayi. Ini bahaya. Berarti memang pekerja seks dan pelanggannya meski sudah diberi kondom, tidak dipakai kondomnya," kata Nafsiah.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama memaparkan dari STBP 2011 ditemukan penggunaan kondom pada hubungan seks komersial cenderung naik sedikit dibandingkan 2007, kecuali di antara tukang ojek dan Penjaja Seks tidak langsung.

"Namun untuk semua kelompok, angka tidak melebihi 50 persen," kata Tjandra.
Selain penggunaan kondom yang rendah, tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penularan HIV/AIDS juga belum memadai yang memicu Kemkes meluncurkan kampanye "Aku Bangga, Aku Tahu" (ABAT) yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS pada masyarakat.

"Kampanye ini terutama ditujukan bagi kelompok umur 15-24 tahun sebagai kelompok paling beresiko terinfeksi HIV dan dilakukan secara lintas sektor oleh Kemkes, Kemendagri, Kemenakertrans, Kemdikbud, BNN, KPA dan Pemda setempat," ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih.

Kegiatan itu dilakukan di 100 kabupaten/kota di 10 provinsi di Indonesia yang memiliki angka prevalensi tinggi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Riau dan Sumatera Utara.


Usia Produktif
Prevalensi HIV/AIDS di Indonesia diperkirakan sekitar 0,2 persen, atau sebanyak 186 ribu orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) pada 2010 dan diperkirakan bertambah sekitar 0,04 persen menjadi 0,24 persen atau sekitar 200 ribu orang pada 2011.

Sekitar 88 persen diantara ODHA merupakan mereka dalam golongan usia produktif (20-49 tahun) dan sebagian besar diantaranya memiliki pekerjaan sehingga perlindungan HIV/AIDS di dunia usaha menjadi fokus dari peringatan Hari AIDS Sedunia 2011 dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dampak yang ditimbulkan karena HIV/AIDS memang sangat luas, tidak hanya pada orang yang terkena tetapi juga berdampak pada kondisi sosial, ekonomi dan psikologis bagi keluarga penderita dan juga pada masyarakat sekitar.

Beberapa dampak yang dapat langsung dirasakan karena HIV/AIDS di dunia kerja antara lain meningkatnya absen karena sakit, tingginya angka pergantian pekerja, berkurangnya pekerja yang terampil dan berpengalaman.

Juga munculnya konflik di tempat kerja yang menurunkan moral pekerja, timbul stigma dan diskriminasi terhadap pekerja dengan HIV/AIDS serta meningkatnya biaya perawatan kesehatan atau pengobatan dan lain-lain.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Panitia Nasional Hari AIDS Sedunia (HAS) 2011 dalam puncak acara Hari AIDS Sedunia 2011 menegaskan bahwa pemerintah, pengusaha dan pekerja wajib bekerja sama melaksanakan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja.

"Semua pekerja, termasuk yang terkena HIV, berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang terjangkau, jaminan asuransi, perlindungan sosial dan berbagai paket asuransi kesehatan lainnya," kata Muhaimin.

Selain itu, dunia usaha juga diminta berpartisipasi aktif dan memberikan perlindungan kepada Pekerja dengan HIV/AIDS dari tindak dan perlakuan diskriminatif serta menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khusus untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.

"Upaya melindungi pekerja dan dunia usaha dari HIV dan AIDS wajib diterapkan sebagai salah satu bentuk program Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3). Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dan menjamin kelangsungan usaha," ujar Muhaimin.

Secara khusus Peringatan HAS Tahun 2011 ini adalah untuk mengkampanyekan pentingnya penanggulangan HIV dan AIDS di dunia kerja sebagai bagian dari perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengingat bahwa lebih dari 88 persen para pengidap HIV dan AIDS adalah usia produktif, kata Muhaimin.

Kepala Subdirektorat Pengawasan Norma Kesehatan Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Dedi Adi Gumelar mengatakan perusahaan wajib menjalankan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS (P2-HIV/AIDS) di tempat kerja untuk mencegah dampak negatif (ekonomi dan sosial) dari HIV/AIDS.

"Diharapkan program ini dapat meningkatkan pemahaman pelaku dunia usaha, menciptakan hubungan industrial yang kondusif dari masalah HIV/AIDS dan memutus salah satu mata rantai penularan HIV," kata Dedi.

Dedi juga mengingatkan bahwa berdasarkan Kepmenakertrans No.68/2004 pasal 5, pengusaha atau pengurus dilarang melakukan tes HIV untuk digunakan sebagai prasyarat suatu proses rekrutmen atau kelanjutan status pekerja dengan kewajiban pemeriksaan rutin.

"Tes HIV hanya dapat dilakukan atas dasar sukarela dengan persetujuan tertulis dari pekerja/buruh dan apabila tes dilakukan pengusaha atau pengurus wajib menyediakan konseling kepada pekerja dan tes hanya dapat dilakukan oleh dokter terlatih," kata Dedi memaparkan isi lengkap pasal tersebut.

Dalam pasal 6 Kepmenakertrans yang sama, informasi yang diperoleh dari kegiatan konseling, tes HIV, pengobatan, perawatan dan kegiatan lainnya harus dijaga kerahasiaannya sebagaimana data rekam medis.

Di Indonesia, data dari Komisi Penanggulangan AIDS dan Kementerian Kesehatan pada triwulan kedua tahun 2011 terlaporkan sebanyak 6.087 kasus baru HIV.

Hingga akhir Juni 2011 secara kumulatif jumlah kasus AIDS tercatat sebanyak 26.483 kasus yang jika dilihat dari kelompok umur, pengidap terbesar pada kelompok umur 20-29, yaitu sebanyak 36,4 persen, disusul dengan kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 34,5 persen.


Epidemi HIV/Aids

Di samping itu Indonesia juga tergolong sebagai negara dengan epidemi HIV dan AIDS terkonsentrasi, di mana pada wilayah-wilayah tertentu, prevalensi populasi kunci sudah mencapai 5 persen atau lebih.

Bahkan Provinsi Papua tergolong sebagai daerah generalized epidemic dimana masyarakat umum pengidap HIV dan AIDS sudah lebih dari 1 persen.

Untuk mengatasi hal itu, Kementerian Kesehatan akan melakukan Penanganan penderita HIV/AIDS lebih awal sejak 2011 ini seperti yang tertuang dalam buku pedoman serta modul pemgendalian HIV/AIDS dan IMS yang diluncurkan pada peringatan Hari AIDS Sedunia.

"Sekarang kita pakai patokan angka CD4 350 sudah diberikan obat ARV (Anti retroviral), dulu obat diberikan jika angka CD4 menurun hingga 200. Jadi lebih awal dari sebelumnya," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama.

Pada buku pedoman penanggulangan pasien sebelumnya, penderita HIV/AIDS baru akan diberikan obat ARV jika nilai CD4 nya mencapai angka 200 yang dinilai beberapa orang sudah terlambat sehingga dilakukan perubahan dalam buku pedoman penanggulangan pasien yang baru dimana penderita HIV/AIDS akan diberikan ARV jika CD4 nya menyentuh angka 350.

Nilai CD4 menunjukkan nilai imunitas/kekebalan/daya tahan tubuh yang diindikasikan oleh sel T dalam darah dimana jika nilai CD4 semakin kecil maka orang tersebut akan semakin beresiko terkena infeksi oportunistik.

Pada penderita HIV/AIDS, angka CD4 ini akan menurun terus jika tidak dilakukan penanganan medis dan akibatnya bisa berbahaya.

Tjandra mengakui perubahan kebijakan itu akan menimbulkan beberapa penyesuaian termasuk besar anggaran yang harus ditanggung pemerintah.

"Tentu ini memerlukan dampak logistik yang lebih besar, tapi sejauh ini pemerintah memberikan obat ARV kepada semua penderita AIDS yang memang memerlukan obat ARV," katanya.

Kemungkinan infeksi yang bisa dialami oleh ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) di Indonesia adalah tuberkulosis (TB), infeksi jamur, toksoplasma, cryptococosis, infeksi mata CMV dan ko-infeksi virus hepatitis.

Baca Selengkapnya ...

AIDS DAN DILEMA KEBENCIAN PADA "INDUSTRI SEKSUAL

Seorang ibu di Kota Denpasar terpaksa harus rela tinggal bersama buah hatinya di sebuah kandang hewan di areal kebun belakang rumah karena dirinya divonis mengidap HIV/AIDS.
Padahal sesungguhnya ibu ini sama sekali tidak pernah "jajan" di luar untuk memenuhi kebutuhan hasrat biologisnya.

Ia harus rela dikucilkan tidak hanya oleh warga masyarakat, tetapi juga harus mengalami pengucilan dari lingkungan keluarga sendiri.Seorang ibu yang terkena HIV/AIDS karena ditularkan oleh suaminya itu terpinggirkan hingga menghembuskan nafas terakhir akibat didera virus yang mematikan tersebut.

Tidak hanya itu, di daerah lain di Desa Nongan, Kabupaten Karangasem, seorang siswa juga sempat dilarang bersekolah karena diketahui terjangkit virus HIV/AIDS. Anak tak berdosa itu harus mendapatkan cemoohan dari teman-teman dan lingkungan yang berujung pada larangan bersekolah.

Stigma negatif dari masyarakat pada penderita HIV/AIDS dari dulu hingga kini memang belum bisa dilepaskan. Masyarakat kerap tidak memandang apakah dia berbuat menyimpang atau tidak. Masyarakat cenderung mengucilkan setiap orang yang terjangkit virus HIV/AIDS.

Koordinator Kelompok Kerja Perencanaan dan Evaluasi Program Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali Prof Dewa Nyoman Wirawan MPH menyampaikan sekelumit realitas di atas yang merupakan pengalaman dirinya ketika mendampingi para penderita HIV/AIDS.

"Kami bersyukur, untuk siswa di Nongan, Karangasem, segera dapat bersekolah lagi setelah kami mengadakan pendampingan dan memberikan penyuluhan kepada warga di sana. Mereka akhirnya mengerti bahwa virus tidak dapat ditularkan hanya melalui komunikasi ataupun bersinggungan," kata Ketua Yayasan Kerti Praja, sebuah yayasan yang fokus menangani korban HIV/AIDS dari tahun 1992 tersebut.
Penyebaran virus HIV/AIDS di Bali sejak 2008 memang memperlihatkan kecenderungan perubahan. Jika pada tahun-tahun sebelumnya penyebaran didominasi melalui media jarum suntik pada pencandu narkoba, maka pada 2008 justru didominasi melalui heteroseksual.

Berdasarkan data kumulatif yang dihimpun Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali dari tahun 1987 hingga September 2011, tercatat 4.833 kasus penderita HIV/AIDS.
Dari jumlah tersebut, 3.573 kasus penularannya melalui heteroseksual, disusul melalui jarum suntik/IDU (778), homoseksual (204), penyebaran yang tidak diketahui sebabnya dengan jelas (141), perinatal (123), dan biseksual (14).

Sedangkan dilihat dari kelompok umur, mayoritas yang terkena HIV/AIDS berusia antara 20-29 tahun sebanyak 2.105 kasus dengan didominasi masyarakat berjenis kelamin laki-laki sejumlah 1.319 kasus. Sisanya sebanyak 786 kasus berjenis kelamin perempuan.

Dari hasil penelitian Prof Wirawan pada tahun 2010, setidaknya 500 orang ibu hamil di Bali diduga terjangkit virus mematikan itu dalam setahun. Hal ini mengacu berdasarkan hasil penelitiannya bahwa setidaknya sebanyak satu persen ibu hamil terkena virus HIV/AIDS dari rata-rata 50 ribu ibu hamil per tahun.

"Pada awal tahun 2000, sempat terjadi lonjakan yang tajam penderita HIV/AIDS dari kelompok pecandu narkoba. Akhirnya kami beserta teman-teman LSM lainnya mengusulkan kepada pemerintah agar para pecandu diberikan jarum suntik. Memang awalnya mendapatkan penentangan karena dinilai melegalkan praktik penyalahgunaan narkoba, namun akhirnya terbukti juga apa yang dilakukan berhasil menurunkan secara signifikan jumlah pengidap HIV/AIDS dan infeksi barunya," kata akademisi di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Nyoman Sutedja MPH mengatakan, memang semenjak tiga tahun terakhir telah terjadi perubahan penyebaran virus HIV/AIDS di Bali yang didominasi melalui hubungan seksual antarlawan jenis (heteroseksual).

"Bukan lagi terjadi di komunitas lembaga pemasyarakatan, namun telah merambah hingga ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak," ucapnya.

Penyebabnya tidak terlepas karena kecanggihan teknologi yang semakin memudahkan masyarakat mendapatkan tayangan berbau pornografi sehingga berdampak memacu libido dan meningkatkan perilaku seks bebas.

Di samping itu, ditengarai ada kelompok-kelompok berisiko yang terkena HIV/AIDS sengaja melancarkan aksi balas dendamnya dengan berusaha menularkan virus mematikan tersebut pada lebih banyak orang.

Khusus untuk penekanan penyebaran virus melalui hubungan seksual, kata Prof Wirawan sesungguhnya telah dilakukan upaya edukasi kepada masyarakat maupun kelompok berisiko (pekerja seks komersial/PSK).

"Namun, upaya edukasi yang kami lakukan mentok di kisaran 40 persen. Dalam artian, hanya 40 persen kalangan pelanggan dan PSK yang mau menggunakan kondom saat berhubungan intim," ujarnya. Alasannya klasik, menggunakan kondom dinilai tidak "enak".

Idealnya agar penyebaran HIV/AIDS dapat ditekan melalui hubungan heteroseksual, setidaknya 80 persen dari kelompok berisiko selalu menggunakan kondom saat berhubungan intim.

Menurut Prof Wirawan, karena melalui edukasi mentok di tengah kebandelan mereka yang berisiko, maka sudah seharusnya ada unsur "pemaksaan" dan kerja sama dari pembuat kebijakan (pemerintah) dengan para pemilik industri seks.

"Maksudnya, para pelaku industri seks janganlah dibenci, tetapi agar mereka dirangkul bersama-sama berupaya menekan HIV/AIDS. Salah satunya dengan aturan selalu menggunakan kondom," ucapnya.

Pemerintah daerah diharapkan bisa "memaksa" setiap industri seks agar mematuhi ketentuan tersebut. Dan jika terjadi pelanggaran ada sanksi yang bisa dijatuhkan pada para pengelola industri seks.

Ia mencontohkan kebijakan yang diambil di daerah Salatiga (Jawa Tengah), Banyuwangi dan Malang (Jawa Timur) serta Bintan (Riau), pemerintah daerah "memaksa" semua PSK di daerah itu untuk menolak melayani pelanggan jika tidak menggunakan kondom.

Demikian juga yang diterapkan di Kamboja dan Thailand, pemerintah mau merangkul para pengelola industri seks dalam aturan penggunaan kondom.

"Namun, untuk di Bali sendiri, saya rasa akan terjadi dilema jika pemerintah mengambil kebjiakan semacam itu. Bersahabat dengan para pengelola industri seks walaupun dengan tujuan baik menekan penyebaran HIV/AIDS harus siap-siap menghadapi kebencian dari warga masyarakat," ujarnya.

Jangankan yang jelas-jelas berprofesi seperti itu, ucap dia, untuk penderita HIV/AIDS yang tidak berdosa karena ditularkan pun mendapat stigma negatif dan dikucilkan dari masyarakat.

"Kerja sama tidak mungkin dilakukan jika saling membenci. Namun tantangannya jika langkah itu tidak diambil, bersiap-siaplah menghadapi meroketnya jumlah penderita HIV/AIDS," tegas Prof Wirawan.

Di sisi lain Koordinator Tim Advokasi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali dr Made Molin Yudiasa MARS menyarankan, untuk menekan penyebarluasan virus HIV/AIDS melalui transaksi seksual, maka para karyawan kafe "remang-remang" juga harus rutin diperiksa.

"Kita tidak bisa menutup mata bahwa karyawan kafe remang-remang secara tidak langsung ikut meningkatkan transaksi seksual yang berpotensi menyebarkan virus HIV/AIDS," kata Made Molin.

Menurut dia, pemerintah wajib melakukan pencegahan dengan membuat regulasi bahwa setiap kafe di Bali harus memeriksakan karyawannya secara rutin. Hal ini juga untuk mengetahui indikasi mereka terinfeksi penyakit menular seksual.

"Pihak-pihak terkait harus rutin melakukan pembinaan. Jika ternyata setelah dibina dan diperingatkan tetap membandel, kafe-kafe itu harus ditutup," ucap dr Molin.


Pentingnya Keluarga

Dalam laporan yang disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama, hingga Juni 2011 tercatat Provinsi Bali menduduki posisi kelima dalam jumlah penderita HIV/AIDS.

Untuk posisi pertama hingga keempat berturut-turut diduduki oleh Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Papua. Secara kumulatif jumlah kasus AIDS di Indonesia hingga Juni 2011 dilaporkan sebanyak 26.483 kasus yang tersebar di 33 provinsi dan 300 kabupaten/kota.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyikapi data mengenai jumlah penderita HIV/AIDS di Bali dan juga di Indonesia menekankan, satu upaya yang penting dilakukan adalah melalui pendidikan dari kecil di lingkungan keluarga.

"Anak-anak seyogyanya sedari kecil sudah diberi tahu betapa berbahayanya kalau kita tidak memperhatikan dan mencintai tubuh sendiri dan pasangan kita. Jika anak-anak tidak pernah diberi tahu pendidikan seperti itu maka mereka tidak akan pernah menyadari betapa bahayanya virus HIV/AIDS," ujar Pastika.

Jadi, tegas Pastika, pendidikan bukan hanya diberikan setelah anak menginjak dewasa.

Senada dengan Gubernur Pastika, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Nyoman Sutedja MPH mengatakan pentingnya penyadaran masyarakat dimulai dari lingkungan keluarga.

"Orang tua harus peduli dan senantiasa mendampingi proses pendidikan anak-anak, jangan hanya melepas tanggung jawab pendidikan pada pihak sekolah semata. Anak-anak yang kurang mendapat perhatian dari lingkungan keluarga sangat rentan mencari solusi permasalahan dengan melakukan seks bebas," ucap Sutedja.

Ia menambahkan, dengan semakin gencar melakukan sosialisasi dan penyadaran pada masyarakat, secara otomatis fenomena HIV/AIDS yang diibaratkan sebagai gunung es yang ujungnya semula kecil, begitu dikorek-korek akan muncul terus.

"Sebenarnya lebih bagus fenomena gunung es kian terbuka karena kita menjadi tahu siapa orang-orang yang terkena sehingga bisa diterapi dan tidak menularkan kepada orang lain. Namun, sudahkah pemerintah siap dari sisi anggaran pengobatannya," ujarnya mempertanyakan.

Ia menyampaikan, setidaknya untuk pengobatan ARV bagi tiap pengidap HIV/AIDS, setiap minggunya dibutuhkan biaya mencapai Rp800 ribu... !! sumber ANT.

di Publikasikan oleh BASING

Baca Selengkapnya ...

Cerita Hari ini

Huhuuu,,,,,,, malam minggu lagii !! Buat teman2... mat malam minggu ajeee.... hati di jalan (bagi yang jalan2) dan hati2 bagi anda2 yg di rumahh... ntar di gerebek pak RT. !! huahahaa......

Kali ini gw mau cerita tentang hari ini tanggal 3 desember 2011 !! iyaaahhhhhhhh.... pa ya ?!! hmmm...... !??!?! iya gx ada apa2 sebenarnya.. cuma pagi tadi kena marah ma paman, karna gw telat jemput dia di loket.. huuuhh.... maaf con (panggilan paman gw)... tapi dia baik jugaa.. udah marah2, terus dia nannya...  

Paman : udah makan belum kamu ??!
gw : udahhhhh.... kemareeennnnnnnnnnn sore !!!

paman : ughhh.... seriuss.... klo belum kita saranpan duluu......
Gw : hehee.... ayoo, emg gw dah lapar ni...

Paman : makan apaa ? lontong aja yaaaa ??
Gw : okee.....


Terus kami makan dan selesaii (anggap aja demikian) singkat ceritaa.. heheee


terus ngatar dia ke lingkar barat.. gx tau tuh rumah siapa.. gw ngatar cuma batas pagarrrr..... terus dia berkata :

Paman : udahhh... makasihh.... mau kuliah kamu !??!
gw : iyaa....

paman : minyak motor kamu ada gx ??
gw : ada... dikit !!! :) (sambil tersenyumm....)

Paman : ahh.... kamu, klo di tannya yg gituan, pasti aja jawab gitu,, (sambil ngasih duit Rp 100 ribu)
Gw : hehee..... sekali2 con !! lagian jarang2 juga con ngasih sesuatu ma gw.... ya udah gw cabutttt..... (sambil narik gas motorrrrr) bruummmmmmmmmmmm........


Hhheehee....
udah sekian dulu.. cerita di siang dan sore hari dstnya.. kapan2 aja..!! capek gw... barusan gw baru udah nyuci baju,, banyak bngat... pegel2 semua nihhh... mau istirahat !! :)

Baca Selengkapnya ...

Jumat, 02 Desember 2011

Cowok Yang Baik dan Penyayang

Assalammualaikum wr.wb..... selamat malam teman, sohib, sanak famili.. baik yg dekat maupun yang jauh, teman dekat ataupun teman jauh.. hehee... Pa kabar ??? aku mau cerita lagi nihh.. moga jadi bahan acuan bahwa, cwok itu emg baik dan gx pernah jahat ama cwek, walaupun si cowok sering dimarah, di bentak dan lain sebagainya ama cwek... okee,,,, lanjut ke TKP !!!Kira2 dialognya seperti ini :

Cwok : Tuuttt... tuttt... (suara telpon) cwok nya nelpon maksudnya...
Cwek : Hallloooo siapa nih ?!!?

Cwok : Ni gwww...
cwek : iyaa.... gw tau begokkk !! dak jelas lu nelpon ke hape gww... dasar oon luuu....

Cwok : Aku mau ngomong taa.. (anggap aja namanya rita)
Cwek : Iyaa,,, napa lu ??

Cwok : Kitaaa..... kitaa...
Cwek : Kita apaan ??

cwok : Kita putuss....
Cwek : Apaa ??? lo seriusss ??? Hmmm......

Cwok : iyaaa.... gw udah kagak tahan ma kamu !!!
cwek : Napa ???

Cwok : gw capek.. capek kamu marahin terus, bentak teruss... gx tahan gw.. sumpahh !!! (marah besar ni)
Cwek : owwww.....

Cwok : gx papakan ??
cwek : gx papa.. tapi tunggu bentar....

Cwok : apaan ??
cwek : gw mau nanya ... lu yakin dalam hal ini gw yg salah ?!!

cwok : iyaaa.... karna itu gw gx tahan !!!!
Cwek : okeee..... sekarang gw nanya lagi.. elu tau ngak kenapa gw marah, gw bantak lu... elu tau ngak napa ?!?!? GARA2 ELU KAN ?!?!

CWOK : iyaa....
cwek : jadi siapa yg salah ?? elu kan ??

cwok : iyaaa.....
cwek : jadi intinya ?? wajar elu mutusin gw ?? kagak kan ?? udahhh.... gw laperr... makan yukkk......

Cwok : diam sambil buntutin si cwek ......

Nnaaa...... selesai sudah !! kini gw mau nannya nih....
Menurut kamu, karakter si cwek gimnana dan si cowok nya gimana ?? dan cocok gx dengan judul postingan dari blog BASING ini.... hehee.... Tinggalkan pesan anda....

Baca Selengkapnya ...

Kamis, 01 Desember 2011

CERITA DARI TEMAN DI PERBATASAN

Inilah kami, orang-orang yang hidup di daerah perbatasan, di pulau bernama Miangas dan pulau Marore. Kami hidup di pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan Filipina. Ya, kami lah yang tinggal setiap hari di salah satu garda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tempat kami luar biasa indah, bak cerita-cerita tentang surga. Kami hidup di mana warna air laut sama birunya dengan warna langit yang menaungi kami setiap hari, meski luas pulau yang kami tinggali tak lebih dari lima kilometer persegi.

Kebanyakan dari kami adalah nelayan, hanya saja tidak tahu harus menjual ikan tangkapan ke mana. Kami tidak punya kapal yang canggih atau mesin pendingin untuk menjaga ikan yang kami tangkap tetap segar agar bisa dijual. Akhirnya kami pun mengkonsumsi ikan-ikan itu sendiri, kami tangkap secukupnya untuk makan sekeluarga.

Kami hidup di pulau-pulau kecil yang jarak tempuhnya hingga dua hari dengan kapal ke ibukota Kabupaten bernama Melonguane atau yang kami sebut kota terdekat. Kapal itu pun hanya dua minggu sekali berlayar ke tempat kami.

Dengan transportasi yang begitu sulit, tak heran kami harus membeli premium bersubsidi seharga 15 hingga 25 ribu rupiah per liter. Pasokan minyak tanah juga tak sampai ke tempat kami, sehingga kami harus memasak dengan kayu bakar. Karena jarak pulau kami ke kota terdekat terpisah laut dengan jarak 174,088 kilometer, kami pun terbiasa dengan harga-harga barang yang mahal. Maka tak heran , di pasar-pasar koin-koin rupiah kurang diminati karena tidak ada lagi barang dengan harga di bawah seribu rupiah.

Inilah sedikit cerita dari kami, orang-orang yang hidup serba terbatas di sebuah pulau perbatasan....
Sumber ANT

Baca Selengkapnya ...

RUNTUHNYA JEMBATAN KARTANEGARA

Kepolisian Negara RI saat ini sudah memeriksa 17 saksi terkait kasus runtuhnya jembatan Kartanegara pada Sabtu (26/11) di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.

"Kita masih melakukan penyelidikan dan sudah ada 17 orang saksi yang dimintai keterangannya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.

Polisi pertama memeriksa dari unsur merawat jembatan, melakukan perawatan, pihak yang menjadi perencana kemudian dari unsur-unsur masyarakat yang terkait pengungkapan fakta-fakta terjadi runtuhnya jembatan itu, ujarnya.

"Jadi yang kami dengar terkait yang diperiksa bagaimana awal perencanaan pembangunan jembatan itu. Perencananya bukan Hutama Karya, namanya saya lupa. Sedangkan kalau Bukaka masalah perawatan," paparnya.

Boy mengatakan bahwa pada awal mulanya jembatan itu dibangun melibatkan dari pihak perencana. Ini akan digali lebih jauh proses awalnya.

"Kita ingin melihat struktur jembatan ini apakah ini terkait dengan masalah kontruksinya atau ada hal lain seperti konstruksi teknik dari jembatan itu. Dan masih menunggu dari ahli konstruksi yang hasilnya belum ada pada kesimpulan kenapa jembatan itu roboh," ujar Kabag Penum.

Penyidik masih butuh langkah-langkah yang akan ditempuh ada tiga unsur adanya kelalaian apa tidak dalam pembangunan jembatan Kartanegara yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, katanya.

"Waktu yang berjalan sekarang ini mengumpulkan fakta-fakta di lapangan dari proses perencanaan, pelaksanaan dan bagaimana pengawasannya. Ini sedang kita teliti lebih jauh sebelum sampai pada kesimpulan ada kelalaian atau tidak," ucap Boy.

Jembatan Kartanegara yang diresmikan pada tahun 2001, di mana pembangunannya memakan waktu lima tahun pada masa pemerintahan Bupati Kukar, Syaukani Hasan Rais.

Jembatan Kartanegara yang membentang sepanjang 470 meter di atas sungai Mahakam yang menghubungkan antara Tenggarong Seberang dan Kota Tenggarong.

"Saat ini jumlah korban runtuhnya jembatan Kartanegara yang telah dievakuasi sebanyak 20 orang, dan masih dalam proses identifikasi," kata Boy

Baca Selengkapnya ...

Air Bersih Jadi Impian

Air adalah sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Namun mendapatkan air bersih masih menjadi impian besar bagi "orang pinggiran" di Kota Metropolitan Makassar.

Salah satu komunitas "orang pinggiran" adalah warga Desa Kera-Kera di Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Makassar.

Di lokasi yang mayoritas warganya adalah buruh, petani dan wiraswasta itu hanya mengandalkan air sumur. Namun pada musim kemarau, rata-rata sumur warga krisis air.
"Jadi, kami terpaksa mengambil air sumur di kawasan Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar," kata salah seorang warga Desa Kera-Kera Salma Sharonk.

Menurut dia, sebenarnya warga pernah dengan suka cita menyambut proyek pengadaan air bersih nasional yang merupakan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Namun kemudian, proyek yang dibangun awal 2000 dengan nilai yang mencapai miliaran rupiah itu, lanjut dia, membuat warga kecewa.

"Pada musim kemarau, tak ada setetes air pun yang mengalir pada pipa-pipa yang sudah disiapkan untuk sarana mandi, cuci dan kakus (MCK)," katanya.

Kini umur proyek itu sudah mencapai 10 tahun, namun belum dirasakan manfaatnya bagi masyarakat setempat. Padahal dana pendamping untuk proyek Pamsimas di Makassar, dianggarkan setiap tahun pada APBD Kota Makassar.

Khusus 2011, anggaran pendamping Program Pamsimas di Makassar mencapai Rp176 juta melalui Dinas Pekerjaan Umum.

Dana tersebut merupakan salah satu program penanggulangan kemiskinan di Kota Makassar. Sementara program lainnya yang menjadi program unggulan Pemkot Makassar adalah pelayanan kesehatan gratis dan subsidi penuh pada siswa SD dan SMP serta sekolah sederajat.

Berbeda dengan permasalahan yang dihadapi warga Kera-Kera, "orang pinggiran" lainnya yang beraktivitas di pesisir Pantai Losari dan Sungai Tallo justeru harus berhadapan dengan pencemaran air.

"Sekarang ikan di Sungai Tallo sudah berkurang, kalaupun ada ikannya itu kecil-kecil, mungkin karena banyak pabrik membuang limbah sehingga ikannya tidak bisa berkembang," kata salah seorang nelayan di Makassar, Nurdin.

Menurut warga pesisir di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar ini, nelayan tidak bisa berbuat banyak untuk mendapatkan hasil tangkapan yang lebih baik dan jumlahnya banyak.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup setempat diketahui, terdapat enam perusahaan yang beroperasi di Makassar yang diduga melakukan pencemaran membuang limbah cair serta bahan berbahaya dan beracun (B3) di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Tallo.

Akibatnya, bukan hanya ikan yang berkurang, tetapi kualitas air pun sudah keruh dan berwarna kekuning-kuningan tidak lagi seperti dulu berwarna bening kebiru-biruan.

Dari hasil analisa KLH di Makassar, limbah tersebut dibuang tanpa melalui proses pengolahan oleh enam perusahaan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tallo, PT IA, PT ST, PT MT, PT KTC dan RS IS.

Menanggapi hal tersebut, aktivis lingkungan dari Jurnal Celebes Mustam Arif mengatakan, pemerintah atau pihak yang berkompeten harus berani bertindak.

"Pengambil kebijakan harus bersikap tegas terhadap para pelaku pencemaran lingkungan, jangan hanya diselesaikan dengan kompromi-kompromi," katanya.

Alasannya, karena persoalan kebersihan lingkungan yang terkait dengan air bersih adalah kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar.

Dia mengatakan, air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang senantiasa dicari. Tak heran, jika orang rela merogoh kocek untuk membeli air bersih.

Namun bagaimana halnya dengan "orang pinggiran" yang serba terbatas untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk membeli beras dan air bersih.


Anggaran Besar

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Kota Makassar yang berjumlah sekitar 1,4 juta jiwa, Wali Kota Makassar H Ilham Arif Sirajuddin mengakui membutuhkan anggaran besar.

"Ini membutuhkan anggaran yang cukup besar yakni antara Rp80 miliar - Rp100 miliar," kata Ilham.

Dia mengatakan, sarana dan prasarana air bersih yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar masih terbatas.

Sebagai gambaran, untuk mengatasi krisis air di Makassar, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah mengalirkan air dari Bendungan Bili-bili atau Sungai Jeneberang, Kabupaten Gowa menuju Instalasi Penjernihan Air (IPA) 2 Leko Paccing, Kabupaten Maros.

Sementara dari segi perangkat teknologi, lanjut dia, belum ada penunjangnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pemkot Makassar terus berupaya mencari investor yang dapat bekerja sama dengan PDAM Makassar, selain mengajukan bantuan dana dari pemerintah pusat untuk pemenuhan air bersih di kota "anging mammiri" ini.

Berdasarkan data PDAM Makassar diketahui, jumlah pelanggan PDAM sebanyak 152.000 rumah tangga.
Sementara total rumah tangga di Makassar sesuai data BPS Kota Makassar sekitar 234.023 KK.

Dari jumlah tersebut jumlah kepala keluarga miskin yang mayoritas "orang pinggiran" di Kota Makassar mencapai 62.192 KK atau sekitar 25 persen.
Mencermati fenomena itu, wajarlah jika air bersih masih menjadi impian bagi "orang pinggiran" yang berada dalam serba kekurangan. Sementara bagi yang lebih mampu, biasanya kuang menyadari untuk memanfaatkan air bersih dengan efisien.

Mencuci mobil dan menyiram tanaman menggunakan air bersih produk PDAM, dianggap hal biasa dengan alasan air yang dipakai mampu dibayar berapapun harganya. Padahal di sisi lain, masih ribuan keluarga yang menunggu akses untuk memperoleh air bersih.
Sumber ANT

Baca Selengkapnya ...

Bahaya HIV/AIDS

Penyakit menular HIV/AIDS meresahkanwarga masyarakat di provinsi Bali, terlebih di daerah yang mengalami kasus terjangkitnya HIV/AIDS terbanyak.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Komisi Penanggulangan AIDS, Pulau Dewata merupakan daerah dengan urutan kelima terbanyak kasus HIV/AIDS tingkat nasional setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Papua dan DKI Jakarta.
Selain dengan cara membangun klinik "Voluntary Counseling and Testing" (VCT) di rumah sakit dan puskesmas-puskesmas di Bali, Pemerintah Provinsi Bali juga berupaya menanggulangi penyakit menular tersebut dengan menyadarkan masyarakat akan pentingnya merangkul penderita HIV/AIDS agar tidak malu atau rendah diri.

Ketua Pokja Penanggulangan dan Pencegahan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali Prof Dr Mangku Karmaya, Kamis mengatakan, saat ini masyarakat umum masih memandang secara diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS, sehingga penderitanya pun masih takut untuk memeriksakan dirinya.

"Saat ini masih ada stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS, padahal cara-cara penularan penyakit ini juga bisa dikatakan tidak mudah," katanya.

Untuk mengurangi stigma masyarakat terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) ini, KPA Provinsi Bali juga telah melakukan advokasi pada November lalu, dan telah terealisasi di empat wilayah di Bali.

"Kami sudah melakukan advokasi ke Kabupaten Jembarana, Bangli, Klungkung dan Badung untuk mengajak pemerintah berperan aktif meyakinkan masyarakat yang belum paham dan mengkesampingkan penderita HIV/AIDS agar tidak di memusuhi, tetapi merangkul mereka," ujar Mangku Karmaya.

Ia juga berpesan agar masyarakat tidak perlu takut dengan orang yang menderita HIV/AIDS atau takut untuk memeriksakan diri ke klinik VCT yang sudah ada di puskesmas dan rumah sakit di Bali.

Dari hasil advokasi tersebut, kata Mangku Karmaya, Pemerintah Badung juga ingin mendorong agar warganya untuk menerapkan peraturan agar tidak mengucilkan penderita HIV/AIDS ke dalam "awig-awig" atau perangkat aturan adat yang mengatur warganya di tingkat desa adat dan banjar adat di Pulau Dewata.

Hingga September 2011 ini KPA Bali mencatat ada 4.833 kasus HIV dan AIDS, akibatnya ada 18 orang yang meninggal karena HIV, dan 381 orang meninggal karena AIDS," jelasnya.

Kasus tersebut pun didominasi oleh penderita berusia muda yakni 20 hingga 29 tahun dengan persentase 43,55 persen. Penyebab penyakit tersebut terbanyak dikarenakan akibat persoalan masyarakat yang heteroseksual sebanyak 73,93 persen.

"Sedangkan penyebab di urutan kedua yakni penggunaan narkotika atau narkoba suntik yakni sebanyak 10 persen," katanya.

Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Jro Gede Putus Suwena Upadesha mengatakan, sebagai lembaga yang menaungi seluruh desa adat di Bali, pihaknya sudah mengeluarkan surat resmi untuk seluruh desa adat agar segera menyusun awig-awig atau seperangkat peraturan adat Bali yang sifatnya mengikat agar tidak terjadi stigmatisasi dan diskriminasi terhadap para penderita HIV/AIDS.

"Selain mengirimkan surat resmi dalam berbagai pertemuan desa adat se-Bali, kami terus melakukan himbauan kepada seluruh warga Bali untuk tidak mendiskriminasi penderita HIV/AIDS. Mereka juga warga yang harus dihormati dan diayomi," ujarnya.

Himbauan dan surat resmi tersebut dikeluarkan berdasarkan pengalaman sebelumnya di sebuah desa di Bali dimana seorang penderita HIV/AIDS dilarang oleh warga desa untuk dikuburkan di "setra" (pekuburan) desa adat.
Bukan hanya itu, kata dia, memandikan jenazah oleh pihak keluarga pun dilarang oleh desa setempat. Kasus ini pernah terjadi pada Februari tahun 2009 dimana penderita AIDS yang meninggal dilarang membawa pulang ke desanya. Dan kasus ini banyak terjadi di sejumlah desa di Bali.

"Kasus-kasus semacam ini tidak boleh terjadi lagi. Karena itu perlu adanya awig-awig (peraturan adat) yang melarang hal tersebut," ujarnya.

Saat ini beberapa desa sudah memberlakukan "awig-awig" tersebut terutama di Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali.

Jro Suwena juga menjelaskan, sampai saat ini belum ada laporan resmi berapa desa yang sudah memberlakukan "awig-awig" tersebut tetapi dari pantauan MUDP, sudah ada beberapa desa di Bali yang memberlakukan hal tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Nyoman Sutedja mengatakan, saat ini klinik VCT sudah didirikan di beberapa wilayah di Bali.

"Klinik VCT merupakan salah satu bentuk pencegahan kasus AIDS yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Dulu VCT hanya ada di beberapa tempat, tetapi sekarang sudah mulai menyebar, namun belum semuanya terealisasi," ujarnya.

Saat ini, kata dia, klinik VCT tersebut masih diprioritaskan di beberapa titik penting di Bali seperti di pusat-pusat wisata, dan daerah yang mobilitas penduduknya tinggi.

"Seperti klinik VCT di puskesmas-puskesmas di kawasan pelabuhan, dan di kawasan Kuta juga sudah ada VCT," ujarnya.

Ia menjelaskan, program perluasan VCT di Bali tersebut sejauh ini secara keseluruhan masih terdapat 44 lokasi termasuk di seluruh rumah sakit di Bali.


Data AIDS di Indonesia

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Perlindungan Lingkungan Kementerian Kesehatan menyebutkan dari April sampai dengan Juni 2011 kasus AIDS baru dilaporkan adalah 2.001 kasus dari 59 kabupaten/kota di 19 provinsi di Indonesia.

Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah berbading 2:1. Begitu juga cara penularan kasus AIDS baru yang dilaporkan melalui heteroseksual sebanyak 76,3 persen, IDU (16,3 persen), perinatal (4,7 persen) dan LSL (2,2 persen).

Proporsi kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun sebanyak 36,4 persen, disusul kelompok umur 30-39 tahun (34,5 persen) dan kelompok umur 40-49 tahun (13,3 persen).

Jumlah total kasus baru HIV positif pada layanan VCT di triwulan dua tahun 2011 adalah 6.087 orang.

Sedangkan laporan hasil pelayanan pengobatan ODHA di Indonesia dimulai sejak tahun 2005 dengan jumlah yang masih dalam pengobatan ARV pada akhir 2005 sebanyak 2.381 (61 persen) dari yang pernah menerima ARV.

Sementara pda Juni 2011 terdapat 21.775 ODHA yang masih menerima ARV (55,7 persen) dari yang pernah menerima ARV.

Jumlah ODHA yang masih dalam pengobatan ARV tertinggi dilaporkan dari provinsi DKI Jakarta (8.331), Jawa Barat (2.542), Jawa Timur (2.072), Bali (1.379), Papua (1.116), Jawa Tengah (909), Sumatera Utara (850), Kalimantan Barat (582), Kepulauan Riau (580), dan Sulawesi Selatan (611).

Dengan langka seperti itu, maka kematian ODHA menurun dari 46 persen pada tahun 2006 menjadi 22 persen pada tahun 2010.

Sebanyak 79,7 persen ODHA masih menggunakan rejimen lini pertama, 16,7 persen telah substitusi (salah satu ARV nya diganti dengan obat ARV lain tapi masih pada kelompok lini pertama yang original) dan 3.8 persen switch (1 atau 2 jenis ARV-nya diganti dengan obat ARV lini kedua)
Sumber ANT

Baca Selengkapnya ...

Puisiku

Kesempatan ke dua -
Kau berikan harapanmu Harapan yang tak pernah kudapati
Kau beri aku bahagiamu Bahagiaku tak pernah kau dapati
Saat kau tak ada Atau kau tak di sini
Terpenjara sepi kunikmati sendiri Aku tak pernah bisa...
Aku benci semua hayalan tentangmu sekarang..



aku benci mengingatmu walau hanya dalam angan nan terbang..
aku benci memperindah pikiranku dengan adamu sayang..
mungkin aku telah kalah oleh semilir angin yang menerjang..
masihkah engkau memberi harapan itu..?

Apakah riak rasa ini tak pantas..
riak rasa yang pernah bersemayam dalam jiwa..
riak rasa yang pernah mengangkatku dalam buaian cinta..
dan riak rasa yang menorehkan banyak lubang dan luka..
masihkah engkau memberi harapan itu..?



bukan hanya sebentar aku mengenalmu…
bukan hanya sejam aku melihatmu..
bukan hanya sehari aku mengikuti harimu..
bahkan telah ribuan jari kunikmati udara ini dengan bayangmu..
masih juga belum engkau tau..
masihkah engkau memberi harapan itu..?

Baca Selengkapnya ...

Ketawa Orang Bengkulu

Ketawa Orang Bengkulu -  hehee... ini asli orang bengkulu punya broo.... cerita yang gw alami sendiri dalam kehidupan sehari-hari gw.... okee, kagak usah berlama-lama.. langsung ke TKP !!!


1>> uiiii.. bro, tambah keren ajo la lamo dak ketemu ni !! mampir la dulu....
2>> hhehee... kw jugo la besak nian kini...(sambil buka pintu pagar, ndak mampir)

1>> yo lah, makan aku ni... dak cak kw yg tambah kecik... hhehee... nyantai ajo kepp..
2>> ahh... maso !??! emg klo makan terus tu membesak terus !?!? baru tau ambo...

1>> la iyoo.. cubo siko kw dulu, kemaren kw tinggi nian klo dekat mo ambo, na kini.. tinggi la ambo dari kw..
2>> owww... cam tu yo ??! ngapo bisa ?!?

1>> orang ni makan 4 sehat 5 sempurna terus.. (sambil gelak)
2>> Ohy, apo kerjo gaek sekarang ?!

1>> aii.. cak itu tu la... naaa.. itu dio na !!(kebetulan gaeknyo lewat pake motor, ntah kemn peginyo)
2>> huahahaaaa.... kejam jugo kw dak !!

1>> la ngapo ?!?!
2>> maso kw sikso terus gaek kw .... parah kw ni ....

1>> maksud nyo ?!?! (bingung nian cak nyo)
2>> kw makan 4 sehat 5 sempurna terus, mako badan kw besak kini.... na ngapo gaek kw dari dulu jgo ampe kini kecik bantut tu la, ambo pikir dio jgo la tinggi cak tiang listrik pulo.. apo dak kw kasih makan gaek kw tu !?! huahahahaaaa..(bahagia nian nampaknyo)

1>> ??!!%^@?!?!%$#%&*#^%# (malu)

Huahahaa..... Huahahaaa.....
upsshh, yg pnya cerita di larang ketawa !! :)

Baca Selengkapnya ...

Iyaaa sayankkk......

Iyaaa sayankkk...... - Huhuuu...... malam ini terasa sangat dingin, mana gx ada kerjaan bin (dak ado lokak) kata orang bengkulu, hehee.. promosi ni !!! Oke lahh... mendingan ngeblog... dan aku pengen cerita waktu nongkrong di kosant teman kemaren.... dan jujur aja, cerita ini cerita dari teman gw.. wkwkwkwkkkkkkk
Lanjut ke TKP !!!!


Si cwe -> syankk.. jgn lupa mandi !!
Si cwo -> iyaa,, sayankk...

Si cwe -> sYankkk..... jgn telat makan !!
si cwo -> iyaaa sayankkk.....


Si cwe-> syankkkk.... jgn lupa shalat !!!
Si cwo-> iyaaa.... sayankkk....

Si cwe -> syankkk... malam jgn keluyuran !!
Si cwo -> iyaaaa sayankkk.....

Si cwe -> syankkkk... jgn begadang....
Si cwo -> iyaaa sayankkk.....

Si cwe -> syaNKKK,,, jgn kegatalan ma cwek2 lain !!
Si cwo -> iyaa,, yankkk... tenang aja...

Si cwe -> syankk... jgn (dan seterusnya, yg di anggap perlu) !!!
Si cwo -> iyaaa,,, sayankkk.....


dan ternyata si cwo jengkel jugaa.... lalu berkata "ohy yankk.... kamu juga jgn lupa nyuci piring, kosant disapu, baju disetrika, msakkk.. jgn makan mie melulu... sekali2 ke pasar tuh, beli sayur... jgn cuma sarden sama mie instans doank...!!!"

Si cwe -> @&%@#&*^*%#%^($&^@#(&%(#)^@^)^(@#^

Iyaahhh... demikian lah kiran2 ceeritanya..  dan dapat di simpulkan klo si cwe PEMALAS yang kelewatan batas kali ya, hhehee... moga aja gw kagak nemui yang kayak gituu..... Amiennnn
sampai jumpa ke edisi berikutnyaa.... :)

Baca Selengkapnya ...